Kapal Wisata
Kampung
Tenun
Sarung Samarinda
Senin, 5 Maret 2012, Pak H. M. Faisal (dosen media humas dan publisitas kami a.k.a Kadisbudpar Samarinda) mengajak kami satu kelas Prodi Ilkom Reguler A '09, untuk berwisata ke Kampung Pertenunan yang berada di Samarinda, lebih tepatnya di Gang Pertenunan, RT. 2, Kel. Mesjid, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur.
Berhubung antara Samarinda dan Samrinda Seberang dibentang
oleh Sungai Mahakam yang cukup luas, maka untuk menuju Kampung Pertenunan
tersebut kita harus menyeberang melalui Jembatan Mahakam ataupun menyeberang
menggunakan Kapal Wisata sambil menyusuri Sungai Mahakam, asyik kan...... :D
Jadi, dari Samarinda menuju Samarinda Seberang kami diajak Pak Faisal untuk menaiki Kapal Wisata KM. Pesona untuk sampai ke tempat tujuan. Kami diturunkan tepat di dermaga yang berseberangan langsung dengan kampung pertenunan, gak perlu jalan kaki jauh-jauh lagi kan..hehe
Kapal
Wisata...
Pemandangan sungai mahakam dari kapal
wisata, bagus kan? J
Ternyata asyik banget naik kapal wisata, yang belum pernah,
yuuuk dicoba...dengan kapal wisata kita dapat menyusuri sungai mahakam, melihat
keindahan sungai serta sekelilingnya. Gak semua pemandangannya bagus sih, tapi
sejauh mata memandang, hamparan sungai yang membentang sangat luas terlihat
indah kok, ditambah lagi dengan anginnya yang sepoi-sepoi, membuat rambut
berkibar kemana-mana :p
Pak Faisal dan Ibu si empunya Kapal
Mega Wisata Samarinda yang kita tumpangi
Dermaga
Welcome...
Sentra Sarung Samarinda: Gang
Pertenunan, RT. 2, Kel. Mesjid, Samarinda Seberang
Rumah tua yang dijadikan sebagai
tempat para pengrajin menenun sarung
Ibu pengrajin tenun sedang
memperlihatkan kepada kami bagaimana menenun sarung samarinda
Proses pembuatan sarung samarinda
yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)/Gedokan
Proses pembuatan sarung samarinda
dengan motif-motif lainnya
Proses penggulungan benang kasar ke
benang halus pus masih tradisional, gak pake mesin
Sesampainya di kampung pertenunan, kita gak hanya mengunjungi
rumah tua yang dijadikan sebagai tempat para pengrajin bekerja, karena waktu
itu baru sedikit pengrajin yang menenun di rumah tua. Sebagian besar masih
menenun di rumah masing-masing. Maka dari itu kita berkeliling di dalam gang
pertenunan itu untuk melihat-lihat pengrajin tenun yang lainnya. Bisa di bilang
semua penduduk di gang pertenunan ialah bersuku bugis. Sempat kami mengalami
kesusahan di sana karena ada pengrajin yang gak bisa berbahasa Indonesia, nenek
tersebut menggunakan bahasa bugis yang kental, beruntung ada teman kami yang
juga bersuku bugis dan ngerti dengan bahasa bugis, jadi lah dia penerjemahnya...hehe
This is it........
Sarung
Samarinda (Tajong
Samarinda)
Beberapa motif sarung samarinda
Sarung Samarinda adalah
jenis kain tenunan tradisional yang bisa didapatkan di Kota
Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini ditenun dengan
menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang biasa disebut Gedokan.
Dalam prosesnya, pengrajin mampu menyelesaikan satu buah sarung dalam kurun
waktu kurang lebih 15 hari. Saya rasa harga satu buah sarung samarinda asli
yang mencapai ratusan ribu rupiah itu sesuai saja jika dilihat dari prosesnya
yang rumit dan memakan waktu yang cukup lama, walaupun kurang sesuai dengan
sebagian besar kantong mahasiswa, termasuk saya :D
Sarung Samarinda
memiliki penamaan sesuai motif. Salah satu motif Sarung Samarinda adalah
perpaduan warna kotak hitam-merah disebut "Hatama Hassara" (Hatama
Hassara dalam bahasa Bugis Wajo berarti hitam-merah).
Kini, kain sarung bermotif kotak hitam-merah tidak lagi dikenal sebagai "Hatama Hassara" namun "Belang Hatta". Penyebutan nama salah satu Proklamator Kemerdekaan RI sebagai tanda kehormatan warga Samarinda terhadap Wakil Presiden pada masa Pemerintahan Bung Karno. Bung Hatta saat berkunjung ke Samarinda 1950-an memilih motif "Hatama Hassara" ketika disodorkan kain Sarung Samarinda sebagai tanda penghormatan warga kota Samarinda kala itu.
Perjalanan kami sangaaatt menyenangkan..... J
Niat Pak Faisal dalam mengajak kami berwisata ke kampung
pertenunan sangat baik dan bermanfaat. Selain mengenalkan kapal wisata, kampung
pertenunan serta produk yang dihasilkan yakni Sarung Samarinda kepada kita,
Beliau juga memberikan tugas kepada kami yaitu untuk menuliskan sebuah cerita
tentang kunjungan kami tersebut ke dalam blog. Tujuannya jelas, ialah untuk
memperkenalkan kampung pertenunan tersebut sebagai obyek daerah tujuan wisata
yang ada di Samarinda, juga kapal wisata sebagai sarananya, serta sarung
samarinda sebagai produk khas Samarinda yang juga sangat cocok untuk dijadikan
oleh-oleh maupun dipakai sendiri.
Jangan bosan untuk berwisata di kota sendiri yaaa.....
Senyaman-nyamannya di kota lain, masih nyaman di kota
sendiri, Samarinda... J










